Day 28 - Low Budget Wedding (MUA)

6:51 PM cruisin with charissa 10 Comments







wefie make up trial with Olive, Tien and Mery




Mengurus pernikahan dengan budget yang low, memang butuh ekstra tenaga untuk saya dan pasangan turun langsung mengurus segala sesuatu. Kita berdua memang menyusun apa aja yang harus jadi pr kita masing-masing dan juga pr kita berdua.

Tugas pertama saya waktu itu adalah beresin booking tempat menikah. Memastikan Gereja dan pelataran Gereja bias dipakai untuk syukuran makan siang. Lalu tugas kedua yang penting buat saya adalah mencari Make Up Artist. Hampir setiap hari, setiap ada waktu senggang saya browsing di Instagram dan mencari-cari MUA yang cocok buat saya.

Awalnya, saya sempat punya satu MUA yang saya yakin waktunya pas buat saya. Karena terakhir saya cek jadwalnya masih aman. Tapi, salahnya, saya ga buat DP atau langsung booking tanggal. Saya santai aja. Eh taunya.. 4 bulan sebelum acara, ternyata dia sudah full jadwalnya. Bikin panik kan? hehehe.. Jadi tips dari saya, kalau sudah ketemu tanggal, selain tempat , segera booking juga MUA yang kita suka.

Pencarian MUA emang cukup bikin drama, ternyata susah juga ya cari MUA yang pas. Setiap ketemu ig MUA, saya langsung konsultasikan ke teman saya, Chita, karena dulunya dia pernah belajar jadi MUA sampai ke negeri seberang. Sampai akhirnya, saya dan Chita sepakat menjatuhkan pilihan kita berdua ke MUA bernama Olivia J Winata dengan akun IG @olivejwinata_mua .

Setelah ngobrol sama Olive via Line, ternyata jadwal ok dan harganya sesuai dengan budget. Biasanya, Olive selalu menggandeng Mery dengan akun @yustinamery sebagai hairstylistnya. Begitu cek IG Mery, saya pun juga langsung oke. Bener-bener lega banget akhirnya pr mencari MUA dan hairstylist bisa di centang. Oh iya, Olive ini pernah berguru juga dengan Anpasuha juga lohhh.

Satu bulan menjelang hari pernikahan, saya datang ke apartment Olive untuk test make up. Pertama kali bertemu, Olive banyak ngobrol dan bertanya-tanya make up apa yang saya mau. Berhubung saya tipe cewe casual yang jarang dandan, saya bilang sama Olive pokoknya saya percaya aja deh sama dia mau dibikin apa aja hahah. Things that I like about Olive dan Mery, mereka very friendly, banyak cerita, banyak diskusi dengan saya, dan gak ketinggalan Olive juga punya good playlist buat nemenin kita selagi dimake up hahaha.

Kelar test make up, hasilnya memuaskan. Banyak yang bilang saya kaya Krisdayanti junior hahaha. Mam dan Pap saya pun pangling ngeliat hasil make up nya. Mam saya, juga surprise liat rambut saya yang bisa diangkat dan terlihat tebal hanya dengan sedikit sasak. Yes, Mery realllly good mengatur rambut tambahan yang di tempelkan di kepala saya (gak kerasa berat loh hihi)

Beberapa hari sebelum hari pernikahan saya, Olive juga rajin text saya buat ngingetin rajin-rajin maskeran supaya kulitnya lembab, lalu rajin pakai lipgloss supaya bibir ga kering. Begitu juga sehari sebelum nikah, Olive juga ngingetin buat banyak minum air putih, jangan tidur telat dan lain-lain. (see..she’s a reallllyy nice MUA kan hahaha)

Hasilnya? Kalau kata teman-teman dan saudara, saya terlihat manglingin hihi..Selain itu, berhubung acara pemberkatan dan resepsi langsung nyambung dan gak pindah, saya gak pakai retouch make up. Tapi hasil make up dari Olive tetap bertahan lama.

Jadi saya rekomen banget nih, kalau mau di make-up in sama Olive on your big day. J

Tips dari saya untuk hunting MUA via IG, lihat dengan teliti foto-foto client di IG nya. Jika MUA itu make up nya konsisten dan ga berubah-rubah tiap foto, berarti sudah stabil skillnya. (ga masih coba-coba)

Oh iya, untuk pricelist dengan Olive

Make up pemberkatan + hair do (no retouch)  : Rp. 2.000.000
Trial make up: Rp. 1.000.000
Total : Rp 3.000.000
*untuk update harga terbaru Olive, do contact her J

-continue..

10 comments:

Day 27 - Low Budget Wedding (Part 1)

3:54 PM cruisin with charissa 157 Comments





Setelah hampir sebulan saya menunda untuk menulis 366 projects saya, akhirnya saya kembali lagi pada lembaran baru untuk kembali menulis. Kalau boleh jujur, ternyata memang mengurus pernikahan itu menguras banyak tenaga dan pikiran yah haha.. Jadinya, terpaksa harus menunda sementara untuk menulis.

Ngomongin soal acara pernikahan, disini saya akan mencoba berbagi cerita. Siapa tauuu, ada yang mau menikah dan kebetulan membaca blog saya dan bisa membantu hehe.

Sesuai judul, ya betul saya menikah dengan budget yang low. Banyak yang ga menyangka kalau saya menikah dengan biaya kurang dari 100 juta rupiah. Gak percaya? Ahaha. Percaya deh menikah dengan budget di bawah 100 juta memungkinkan kok. Hanya butuh kesabaran ekstra, berputar otak, dan tetap realistis. Saya akan mencoba untuk bercerita dalam beberapa seri yah tentang pernikahan low budget ini.

Dari awal memutuskan untuk menikah, saya dan Grandy memang bercita-cita pengen punya pernikahaan yang intimate. Bukan pernikahan yang dibuat di gedung yang besar dan bahkan sampai lupa siapa aja yang disalamin pas di pelaminan hehe.. Banyak yang bilang, susah punya pesta pernikahan yang intimate, karena orang tua biasanya gak setuju. Tapi untungnya, saya dan Grandy punya orang tua yang sangat mendukung konsep acara kita.

Pada awalnya, memang sebagai seorang perempuan saya punya dream wedding. Seperti, outdoor wedding party, di buat di sore hari,  dengan udara yang sejuk sambil menikmati matahari tenggelam, diiringi dengan band indie kesukaan, lalu catering yang makanannya enak dan ramai di omongin orang di blog, gak ketinggalan dekorasi rustic ditambah lampu-lampu manis. Saya jamin, setiap cewe punya wedding dream. Tapi semakin lama semakin banyak survey tempat, sering dateng ke pameran wedding dan banyak sharing sama teman-teman yang sudah menikah, lama-lama dream wedding saya mengerucut jadi wedding yang realistis namun yang penting arti dari pernikahan dan semua yang hadir bisa sama happy nya dengan kita serta pastinya cocok dengan budget.

Saya dan Grandy mikir, kayanya lebih baik menggunakan uangnya untuk hal yang berguna ke depannya nanti atau dipakai buat kita jalan-jalan setelah menikah daripada hanya dihamburkan cuma dalam satu hari. (ada yang setuju? Hihi)

Tips pertama dari saya, pastikan selalu ngobrol sama pasangan tentang urusan wedding. Memang biasanya perempuan selalu lebih semangat dari laki-laki untuk urusan membuat acara pernikahan. Tapi, jangan sampai karena keasikan ngurusin pernikahan, pasangan ga ter-update dan mulai deh miscom. Pokoknya, usahakan selalu berkomunikasi dan jaga emosi. Ini penting banget!

Tips kedua, jika ingin pesta sederhana, pastikan masing-masing bilang sama orang tuanya kenapa kalian ingin pesta yang sederhana dan intimate. Pastiin tujuannya jelas dan semua dimulai dari kita berdua yang sudah sepakat. Oh iya, usahakan juga juru bicara ke orang tua adalah masing-masing ya. Kalau bisa jangan mendahului pasangan kita untuk ngobrol dengan orang tuanya. Maklum, kan baru mau menjajaki jadi mantu, belum juga terlalu tahu tentang sifat lebih dalam kan….takutnya jadi sensitif.

Tips ketiga, langkah pertama untuk wedding preperations adalah budgeting. Ini yang paling bikin males buat saya dan pasangan. Maklum, kita berdua kurang suka sama angka. Tapi mau gak mau harus wajib dan kudu. Akhirnya saya googling dan ketemu “Free Wedding Budget Worksheet” di website vertex42 . Ini bener-bener membantu karena semua biaya pengeluaran udah di rinci disitu. Jadi kita tinggal masukin angka-angkanya saja.

Tips keempat, stop membandingkan rencana wedding kita dengan wedding orang lain. Kadang ketika bertemu dengan teman dan teman itu bilang “mending coba jahit di designer A, murah kok 15 juta..kapan lagi, menikah seumur idup sekali…” Kemudian sampai rumah kita uring-uringan pengen juga baju wedding seperti teman kita,tapi budget mesti di rombak dan mengorbankan yang lainnya lalu end upnya mulai cranky sama pasangan kita. Ya..memang menikah seumur idup sekali, tapi bukan berarti pesta pernikahaan kita jadi ajang perlombaan adu keren juga kan. Hehe… This is your wedding! Not your friend’s wedding…you can create your own wedding and be happy with it J


-continue..

157 comments: