Day 11 - Dilarang Foto Di Stasiun
Tadi pagi saya membranikan diri
saya untuk explore foto di stasiun Tanah Abang. Ada ketakutan saya untuk
hunting foto di stasiun Tanah Abang karena harus mengeluarkan DSLR saya itu
dari tas. Saya takut ada yang berbuat jahat karena saya bawa kamera. (baca:
kecopetan).
Begitu saya turun dari commuter line Serpong, saya siap dengan
DSLR saya lalu mulai foto-foto keramaian di stasiun. Begitu nyebrang ke rel
berikutnya, saya ambil foto-foto lagi . Tapi kali ini ada seorang petugas yang
menegur saya “mba..ga boleh foto-foto di
stasiun..”. Saya spontan kaget dan nanya “kenapa?”. Bapak ini hanya jawab “Ada peraturannya gak boleh, kalau mau foto harus lapor ke bagian
stasiun”. Saya masih bengong dengerin pernyataan bapak petugas.
Kemudian saya balas lagi “Masa si pak?saya baru tau ada peraturan
ini!”. Nada bicara saya udah agak emosi, tapi berusaha gak spaneng
sih..hehe. Kemudian saya dengar bapak petugas lainnya bilang “Soalnya mba pake kamera digital!”. Saya
kemudian jawab lagi “Ini bukan buat
komersil kok, ya udah kalo emang ternyata ga boleh...sekali lagi saya baru tahu
peraturan ini. Oh iya, saya pers mas!” . Sambil saya tunjukan kartu pers
saya dan kedua petugas itu kemudian cuma senyam senyum.
Setelah kejadian itu, saya
nge-path dan nanya komentar teman-teman saya. Saya takut ternyata saya ga ke
update soal peraturan itu. Tapi sambil wondering
juga ya..kok dilarang foto di tempat umum. Saya paham kalo harus minta izin
ketika akan dokumentasi untuk kegiatan komersil, event, dan lainnya. Cuma,
kenapa hanya mau mengabadikan momen tapi harus lapor ke bagian stasiun. Lantas
kalau ternyata bagian stasiunnya gak ada, jadi saya gak boleh foto gitu ya?
Bagaimana kalau ternyata saya itu adalah turis yang jauh-jauh dari luar kota
atau luar negri yang pengen foto-foto ?
Sesampainya di kantor, saya
langsung browsing tentang dilarangnya
foto di stasiun. Banyak ternyata komen-komen tajam dari masyarakat soal masalah
ini. Ternyata tahun 2015 kemaren sempet ada yang marah-marah di Twitter karena
dilarang foto di stasiun dan petugas minta fotonya itu di hapus dari
handphonenya. Tuh kan, praturannya ga jelas. Saya dilarang karena pakai kamera
DSLR, orang tersebut juga dilarang karena pake handphone. Kemudian saya browsing lebih detail lagi, ada orang
yang bilang mungkin pengelola kereta api takut ketika di foto, ternyata
tampilannya jelek alias servis tidak baik.
Simpang siur soal peraturan
dilarang foto di stasiun ini emang semakin dibaca semakin emosi. Padahal kalau dipikir-pikir, kamera DSLR saya
itu model lama, gak bisa video, dan hanya pakai lensa fix. Kayanya ada kamera
handphone yang lebih canggih dan bagus deh daripada DSLR saya.
Seorang teman yang juga punya
pekerjaan sebagai fotografer kemudian nyeletuk di path saya “Ajakin petugasnya selfie bareng aja!” hahaha, saya jadi ingat. Kejadian foto bareng
petugas udah pernah saya coba dan memang berhasil.
Ceritanya, saya dan teman-teman
mau bikin foto kenang-kenangan sebelum lulus. Kami berlima memutuskan untuk
foto-foto di taman Monas. Berhubung gak ada yang fotoin, jadi kita memutuskan
pakai tripod. Ternyata, kita
disamperin petugas dan dilarang foto-foto di taman monas. Ada peraturannya . (lagi-lagiiiiii
peraturan antah berantah). Mungkin anggapan petugas, kalau foto pake tripod,
berarti itu foto serius. Padahaaaall kamera saya waktu itu masih nikon coolpix!
Akhirnya saya gunakan trik
ngobrol, saya bilang kalau kita ini anak-anak kampus. Ya masa mau bikin iklan
komersil. Setelah itu, saya ajak mereka buat foto. Saya bilang aja skalian tes
camera. (dulu jaman 2007 belum ada kata ‘selfie’).
Dan mereka mau aja. Lalu setelah itu, kita bebas foto di area Monas. Ajaib
kaan?
Jadi, next time kalau dilarang lagi
foto di tempat umum. Mungkin saya akan ajak ‘wefie’
atau ‘selfie’ aja kali ya?
Duh!
Peraturan ini memang ajaib. Seperti dibuat-buat. Saya juga datang dari jauh ke Jakarta malah dilarang motret di stasiun tua kota jakarta. giliran ditanya kenapa dilarang, dijawab "memang begitu peraturannya Pak, dilarang motret" WTF
ReplyDeleteini sih yang agak risih dari saya casenya mirip-mirip penulis dan kebetulan saya baru banget baca artikel karena penasaran sama aturan ini, setelah tadi siang kena teguran petugas PKD stasiun yang setelah saya hunting karena saya seorang pecinta kereta api yang senang mengabadikan momen ,sang PKD ini menegur dengan emosi "masnya ngapain foto-foto, dari tadi mondar mandir foto ini foto itu nunjuk nomor ini itu , kalau harus foto harus izin ke kepala stasiun" lalu saya sempat "melawan" karena menurut keterangan teman saya yang menanyakan langsung ke mantan Dirut Ignasius Jonan terkait hal ini dan jelas yang penting saya tidak untuk di komersilkan. kukuh saya ke PKD itu merasa hanya menjalankan hobi dan tidak merasa mengganggu sesama penumpang yang lain. PKD itu sempat kasar dengan menarik tangan saya untuk membawa ke ruang kepala stasiun Jakarta Kota. saya yang sudah naik emosi dan lelah langsung melepas tangan pkd dari lengan saya dan memasukkan DSLR saya ke tas lalu langsung pergi dari stasiun jakarta kota. saat saya ingin melanjutkan menuju tempat hunting di stasiun lain sang PKD ini ternyata menjadi PKD yang mengawal KA yang saya naiki juga dan dia hanya berjarak 5 meter dari posisi saya duduk di KRL. agak menyebalkan tentang peraturan ini namun setelah saya tanyakan dengan baik ke PKD stasiun jakarta kota yang lain ternyata memang dari pusat sudah keluar peraturan tersebut.
ReplyDeleteBaru aja ane juga ditegur, padahal hobi ane street photography. Kalau memang bukan buat komersial kenapa dilarang ya?
ReplyDeleteHarusnya kalo mau melarang itu harus bijak mana yg harus dilarang dan tidak pada kenyataanya pemakai kamera dslr jaman sekarang bukan hanya photografer profesional saja tapi anak2 smp dan sma juga sudah banyak yg pakai karena jadi salah satu pembelajaran ekstra kulikuler di sekolah,makanya tak heran banyak orang indonesia yg jalan2 ke luar negeri hanya untuk berphoto karena di negeri ini di tempat umum saja segala dilarang,aneh tapi nyata mungkin para pengelolanya masi katro
ReplyDelete