Menonton Drama Musikal di Hari Ibu

11:43 AM cruisin with charissa 0 Comments



Memasuki umur hampir 9 bulan ini, Kinanti semakin menujukkan ekspresi senang ketika disodorkan buku untuk dibaca. Padahal sebenarnya bukunya masih sama-sama aja seperti dari umur 3 bulan yang saya bacakan untuknya. Tapi, saya rasa semakin bertambah bulan, Kinanti sudah mulai menunjukan ketertarikannya akan buku atau cerita.

Seperti beberapa waktu lalu, ketika saya membawa Kinanti untuk menginap di rumah mertua saya. Hampir seluruh mainan saya bawa supaya Kinan gak bosen. Setelah dua hari mulai menunjukan bosen dengan mainannya, Kinan mulai cranky. Baru saya kemudian keluarkan satu buku. Ternyata, ekspresinya seneng banget.  Bahkan gak perlu saya pegangin, tapi dia sendiri yang buka bukunya dan mulai beraksi mengeluarkan suara-suaranya seraya sedang bercerita ke grandpa nya. Saya sendiri kaget melihat aksinya yang sibuk ‘membaca’.  Begitu pula grandma nya yang gak nyangka, kok Kinan udah bisa seperti bercerita.



Minggu lalu, koleksi buku untuk saya dongengkan ke Kinan bertambah lagi. Kali ini, sebuah buku yang diadaptasi dari drama musikal Dongeng Pohon Impian. Jadi, minggu lalu, saya mendapatkan undangan dari NIVEA untuk mendapatkan sedikit preview Drama Musikal Dongeng Pohon Impian. Serunya, begitu pulang dari liputan, ternyata juga mendapatkan bukunya.



Cerita Dongeng Pohon Impian ini menarik. Tentang kedekatan antara Ibu bernama Imaji dan anak bernama Angan. Hubungan mereka yang tadinya agak renggang, semakin dekat dengan adegan dimana Angan harus berpetualang menyelamatkan sang Ibu, demi mendapatkan kembali Pohon Impian milik mereka. Drama musikal ini juga dilengkapi karakter lainnya seperti Angin si kupu kupu, Mei Mei si burung merak, Kimo si Komodo dan Tara si tarsius.



Ketika pertama kali membuka buku  Dongeng Pohon Impian, Kinan langsung semangat pengen cepet-cepet membukanya. Belum saya selesai baca satu halaman, Kinan gak sabar pengen cepet-cepet buka lembaran berikutnya hahaha.

Memang seperti campaign yang dibuat sama  NIVEA, tujuannya membuat drama musikal dan meluncurkan buku ini, semoga bisa menjadi media untuk kedekatan #SentuhanIbu dengan anak. Ya...sebagai salah satu cara untuk quality time dengan sang anak.



Arum Nurhandayani, sebagai Brand Manager NIVEA Creme, PT Beiersdorf Indonesia, bilang bahwa buku ini memang di launching dalam rangka hari ibu . Nantinya, akan tersedia di toko buku Gramedia terdekat di tahun 2019.



Drama Musikal Dongeng Pohon Impian, disutradarai oleh Nurul Susanto dari Jakarta Movement of Inspiration, yang terlebih dahulu pernah membuat Drama Musikal Petualangan Sherina. Ceritanya sendiri diangkat dari cerita orisinil, musiknya pun dibuat khusus dan gak ketinggalan tata pangguung yang penuh warna, kostum unik yang memang membuat imajinasi kita ikut terbawa.




.
Mudah-mudahan, dengan bertambah besarnya Kinanti, one day bisa bawa dia buat nonton drama musikal. Saat ini sih, masih numpuk bacain buku dulu aja. Secara, satu buku dibaca berulang-ulang aja dia gak bosen hahaha.


0 comments:

Ayo Bergerak Untuk Lebih Sehat

10:47 AM cruisin with charissa 0 Comments



Waktu menunjukan jam 07.30 pagi, disaat saya berjalan kaki menuju ke rumah setelah jalan pagi santai bersama Kinan dan Grandy di lapangan Gasibu, Bandung.

Saya heran. Hari itu adalah hari Kamis.

Tapi, Kok masih banyak banget orang-orang di Lapangan Gasibu yang lagi berlari dan ada juga ibu-ibu dan bapak-bapak yang lagi senam taichi di Taman Telkom. Padahal menurut saya, waktu sudah cukup siang untuk berolahraga.

Grandy bilang “Beda banget yah, sama di Jakarta. Berhubung disini kemana-mana deket, dan gak menghabiskan waktu banyak di  jalan, ya jadi..masih ada waktu buat olahraga, mandi di rumah, dan kemudian baru masuk kantor.”

 Ya..karena terbiasa dari kecil tinggal di Jakarta, saya kebanyakan melihat aktivitas orang banyak baru berolahraga di akhir pekan. Kalaupun berolahraga di hari biasa, sudah harus beres olahraga dua jam sebelum berangkat ke kantor. Seperti Grandy yang biasanya berangkat bersepeda jam 4 pagi. Kalau siangan olahraga, jalanan keburu macet dan keburu kepanasan.

Beda banget sama aktivitas yang terjadi di Lapangan Gasibu itu, saya kok ngerasa orang-orang ini punya banyak waktu untuk berolahraga dan juga bukan hanya olahraga dikit kemudian banyak jajan seperti yang biasa terjadi di CFD. Tapi, mereka berolahraga seperti bagian dari rutinitas keseharian.

Di RPRTA Borobudur, dengan sepatu lari yang udah lama break gak lari.

Jujur, saya rindu banget buat rajin lari seperti dulu. Kayanya kaki tuh gatel banget kalo gak lari di GBK atau gak ketemu temen-temen komunitas lari. Paling nggak, dalam satu minggu 2 sampai 3 kali harus lari. Selain lari, dulu saya juga aktif ikut zumba, strong by zumba, HIT, main squash, sampe nyoba main longboard. Sekarang, rasanya kok sulit banget yah buat memulai lagi semua aktivitas olahraga yang dulu pernah saya jalanin. Susah dan males banget meluangkan sedikit waktu untuk berolahraga.



Nah, minggu lalu, saya diundang Kementrian Kesehatan RI yang membahas tentang pentingnya olahraga bagi kesehatan. Kementrian Kesehatan RI mau mengajak masyarakat Indonesia untuk rutin melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari. Kampanye ini dilakukan sejalan dengan Global Action Plan for Physical Activity dari World Health Organization, yaitu peningkatan kebiasaan hidup sehat dengan aktif bergerak dan penekanan angka sedentari sebesar 10% di tahun 2025 hingga 15% di tahun 2030.

dr. Michael Triangto, SpKO lagi contohin gerakan otot perut, yang bisa kita lakuin di balik meja kerja kita

Menurut dr. Michael Triangto, SpKO, yang hadir di acara itu bilang “Meskipun disibukkan dengan rutinitas sehari-hari, sesungguhnya aktivitas fisik dapat dilakukan dengan mudah di rumah, di tempat kerja, maupun di tempat umum. Contoh mudahnya adalah memilih menggunakan tangga dari pada lift, serta mengikuti kegiatan senam di kantor. Meski begitu, aktivitas fisik harus dilakukan dengan prinsip BBTT (Baik, Benar, Terukur, dan Teratur). Baik yaitu aktivitas fisik disesuaikan dengan kondisi fisik dan lingkungan. Benar yaitu aktivitas fisik dilakukan secara bertahap mulai dari pemanasan, latihan inti, dan pendinginan. Terukur yaitu aktivitas fisik dilakukan dengan mengukur intensitas dan waktu latihan. Teratur yaitu aktivitas fisik dilakukan teratur 3 hingga 5 kali dalam seminggu.

Apalagi nih, sadar gak sih? Kalau pergerakan tubuh kita itu jadi terbatas gara-gara kita terlalu nyaman browsing di  depan komputer, trus mager banget di depan tv buat nonton seharian, apa gak lebih memilih buat mesen makanan di online application padahal tempat makannya deket banget dari rumah kita. Akhirnya, tubuh sama sekali gak bergerak dan malah menimbulkan kemungkinan-kemungkinan seperti diabetes, kolestrol dan lain-lainnya.

Abis dengerin media briefing, trus diajakin olahraga sederhana yang bikin ngucur keringet

Sebenernya, apa sih yang membuat kita males buat gerak berolahraga? Kalau buat saya, tantangan terbesar yang harus dihadapi adalah beratnya memulai dari nol. Ngebayangin harus ngelawan ngantuk, beratnya langkah kaki, dan susahnya nafas karena sudah lama gak lari lagi. Tapi, balik lagi seperti yang dikatakan dr. Michael Triangto, SpKO, bahwa sebenernya kita gak harus langsung berolahraga yang berat kok. Cukup melakukan semuanya step by step dan bergerak terus dalam kegiatan kita sehari-hari.

Akhirnya, sayapun memutuskan memulainya dengan hal ter-simple. Dengan rutin mengajak Kinanti jalan keliling komplek sambil dorong stroller sekitar 30 menit dalam satu hari. Kinannya seneng karena bisa cuci mata, sedangkan saya pun bergerak berolahraga.



Kalau kamu mau start olahraga apa? Yuk, sama-sama kita mulai bergerak sambil melakukan rutinitas kita sehari-hari J




0 comments:

Manfaat Mendongeng Bersama Ibu

12:22 PM cruisin with charissa 0 Comments



Sebelum Kinanti lahir, saya dan Grandy masih suka berandai-andai. Apa saja yang akan kami lakukan untuk menghabiskan waktu dengan Kinanti ketika ia sudah lahir. Sebagai orang tua, rasanya gak sabaran untuk mengajak anaknya untuk bermain atau beraktivitas bareng-bareng.

Lalu, datanglah sebuah ide setelah kita berdua menghabiskan waktu di toko buku. Seru kali ya, kalau tiap hari saya dan Grandy bisa membacakan satu cerita untuk Kinanti sedini mungkin. Ide ini muncul ketika melihat satu buku berjudul “Goodnight Stories For Rebel Girls”. Begitu kita baca sinopsis buku ini. Wah...menarik banget!Ilustrasinya juga gak kalah keren!

Buku ini bercerita tentang kumpulan cerita sukses dari perempuan-perempuan di seluruh dunia. Mulai dari cerita berjuang mendapatkan pendidikan, berpetualangan menjadi perompak, mencari keadilan untuk berbicara, menunjukan bakat menari atau film, sampai bercerita tentang perempuan yang menjadi pemimpin dunia. Kisah true story ini, mengangkat 100 kisah tokoh-tokoh dunia. Sebut saja Evita Peron, JK Rowling, Ada Lovelace , dan yang lainnya.

Ketika pertama kali saya dan Grandy menceritakan buku ini, usia Kinanti masih sekitar 3 bulan. Respon Kinanti saaat itu, dia anteng dengan seksama untuk mendengarkan. Akhirnya, kebiasaan bercerita untuk Kinanti menjadi suatu kegiatan yang biasa kita lakukan bergantian. Tidak hanya buku  “Goodnight Stories For Rebel Girls” Tapi saya dan Grandy mulai rajin bercerita tentang kisah-kisah lainnya dari buku yang berbeda. Bahkan , cerita karangan bebas kita berdua. Yang penting bercerita.

Kenapa sih saya dan Grandy memutuskan untuk rajin bercerita atau mendongeng ke Kinanti? 
Awalnya sih pengen memberikan inspirasi Kinanti supaya menjadi perempuan yang punya strong character. Makanya buku pertama yang dipilih “Goodnight Stories For Rebel Girls”. Tapi semakin kesini, saya dan Grandy ingin mengajak Kinanti juga mampu untuk berimajinasi, berkreasi , ataupun belajar mengenal kata-kata lewat cerita-cerita yang kita ucapkan.




Nah misi saya untuk rajin mendongeng ke Kinanti semakin diperkuat , ketika saya mendapat undangan event dari NIVEA tentang meningkatkan kualitas ikatan ibu dan anak melalui dongeng. 

Jadi, dalam rangka menyambut Hari Ibu, NIVEA kembali menjalankan campaign #SentuhanIbu.
Lewat campaign #SentuhanIbu , NIVEA mau mengajak kepada orang tua  untuk meluangkan waktu bersama anak melalui mendongeng. Karena menurut Mr.Holger Welters, President Director PT Beiersdorf Indonesia, melalui  mendongeng dapat menyampaikan nilai-nilai menghargai,  keberanian, memberikan kenyamanan, ketulusan, dam kasih sayang yang sejalan dengan filosofi NIVEA. Mendongeng bisa menjadi rutinitas yang menyenangkan untuk membentuk hubungan ibu dan anak secara fisik (usapan, kecupan, pelukan) dan emosional (rasa ketertarikan anak terhadap ibu)




Gak ketinggalan, pada acara tersebut, Kak Seto Mulyadi yang biasa kita kenal dengan nyanyian Si Komo, juga mendukung campaign #SentuhanIbu dengan cara mendongeng atau membacakan cerita. Karena manfaatnya, melalui mendongeng kita  bisa memperkaya perkembangan bahasa untuk anak  , lalu juga bisa mengembangkan kemampuan berkomunikasi antara ibu dan juga anak, serta nambah kreativitas dan wawasan pada anak. Dengan catatan, baca dongengnya juga jangan setengah hati, atau terburu-buru yaaa ibu-ibu.....hihihi. Karena, menurut Kak Seto, banyak juga loh kekerasan pada anak datang dari Ibu juga, dikarenakan gak sabaran, kerjaan rumah tangga bikin lelah, belum lagi mikirin belanjaan sayur, jadinya yang kena omelan si anak. Berhubung, cuma ada ibu dan anak yang di rumah. Sehingga, waktu quality time bersama anak menjadi gak maksimal dan tergesa-gesa.



Selain itu,  Arum Nurhandayani, Brand Manager NIVEA Creme, PT Beiersdorf Indonesia, juga menyampaikan bahwa campaign #SentuhanIbu dikembangkan lagi tahun ini melalui digital video musical dan drama musikal berjudul “Dongeng Pohon Impian” yang menceritakan makna sentuhan ibu bagi anak dengan berbagai karakter unik dan lagu-lagu ceria.

Finger Puppets Karakter Dongeng Pohon Impian

Nivea Sentuhan Ibu: Dongeng Pohon Impian’ akan diadakan pada tanggal 22 Desember 2018 di Ciputra Artpreneur dengan dua jadwal pertunjukan yaitu jam 14.00 dan 19.00 WIB. Tiket dijual di Lazada harga mulai dari Rp150 ribu – 300 ribu

Yuk, sama-sama kita kasih waktu screen off gadget dulu untuk si kecil dan luangkan waktu kita sebentar dari cuci piring, beberes rumah dan mikiriin tagihan (yang gak abis-abis hihi) untuk mendongeng sambil quality time dengan anak. 

0 comments: