Day 4 - Goodbye
I know...it’s a bit late to write
day 4...Sesuatu yang tidak di rencanakan terjadi hari ini, sehingga butuh waktu
untuk membuka laptop dan menulis.
Hari ini, saya mendapat kabar
duka. Ayahnya sahabat saya meninggal
dunia.
Ketika tahu kabar ini, saya dan
teman-teman se-geng kaget dan segera menyusun rencana untuk pergi melayat. Rasa
khawatir dan sedih memang terlintas. Mengingat, ayah Grace ini cukup dekat
dengan kita. Saya masih ingat, ketika jaman kuliah dan malamnya pergi ke club,
pasti destinasi menginapnya adalah rumah Grace. Lalu, pagi harinya kita pasti
ketemu dengan Om Panky yang nama aslinya adalah Om Welly. Ya, nama Om Panky ini
dibuat sama teman saya Anggy. Entah ada angin apa....Anggy memutuskan untuk
memanggil nama beliau dengan nama itu
.
Selama 1 jam lebih menuju rumah
duka dengan motor bersama Tia, saya sudah kebayang...nanti suasana bakalan
sendu dan banyak tangisan. Karena yang saya tahu, memang beliau dekat dengan
anak-anaknya. Tapi sampai disana, ternyata Grace meyambut tamu dengan senyum
ikhlas, begitu juga dengan kakak dan ibunya. Baru kali ini saya lihat keluarga
yang ditinggalkan bs tegar.
Sewaktu kami mampir di warteg
depan rumah sakit, Grace bilang “Gw ga ada penyesalan ketika bokap gw
pergi...karena gw sudah bersyukur buat waktu yang ada, gw bisa pake buat jagain
dan ngerawat bokap selama ini”
Terkadang memang penyesalan
datang belakangan, tapi tidak buat Grace. Dia sudah menguatkan diri dan
berusaha memberikan yang terbaik untuk ayahnya . Grace tidak membuang-buang
waktu berharganya dengan ayahnya.
Waktu memang berjalan cepat dan
rencana bisa saja berganti, jangan sampai tidak sempat buat bilang sayang
dengan orang yang kita cintai selama masih ada waktu.
Selamat jalan om Pangky
0 comments: