Thank You 2017 (Part 1)
Cerita di tahun
2017 ini, memang gak semuanya berujung bahagia. Ya…namanya juga hidup ya kan?
Ada manis dan ada pahitnya. Nah, cerita yang satu ini berhubungan tentang
pertemanan, pekerjaan dan sebuah pelajaran untuk rela melepaskan.
Cerita penuh
rasa ini dimulai tahun 2014, ketika memutuskan kembali nyebrang mengikuti kata
hati untuk balik kerja di radio, setelah menghabiskan waktu hampir 3 tahun di
perusahaan retail. Tapi keputusan ini berbuah kebahagiaan sejak hari pertama menginjakan
kaki di 96.7 Hitz Fm. Saya seperti
merasakan bebas keluar sangkar dan feel
so alive (again). Bermula dari beradaptasi dengan teman-teman kerja yang
ternyata gak memerlukan waktu lama untuk akrab. Saya dan mereka disatukan dengan
sama-sama kecintaan akan musik, kegilaan akan berkreasi, kebebasan buat
berekspresi, dan menikmati lahapnya makanan warteg bersama-sama ditanggal tua.
Meski umur saya
dan mereka berbeda lumayan jauh (yang paling muda 18 tahun) , tapi bertemu
dengan mereka tiap hari ngebuat saya juga kembali banyak belajar sekaligus
bersenang-senang menikmati pekerjaan saya. Menjadi seorang music director di radio memang salah satu pekerjaan yang dari dulu
pengen saya coba. Ketika kesempatan itu diberikan oleh Pati Perkasa, teman
sekaligus bos sekaligus mentor saya hehe, gak pake mikir dua kali untuk
menerima pekerjaan itu. And i‘m thankful
buat keputusan saya saat mengambil pekerjaan ini. Meski banyak orang yang
bilang “Gila loe cha…kan udah enak kerja
di retail, sering jalan-jalan dan perusahaannya udah steady”.
With Ka Rully- Music Director Indika Fm - Teman keliling Label- |
Entah kenapa, bekerja dengan teman-teman di 96.7 Hitz Fm segala stress dan pusing kepala, ujung-ujungnya ngebuat kita ketawa dan terhibur lagi hanya dengan se-simple melahap makanan. Ada juga waktu dimana ruangan kerja saya selalu dipake buat untuk sesi curhat, gosipin orang, masang musik kenceng-kenceng sambil karaokean, tidur siang dan nginep, sampe minum-minum cantik. Ibaratnya, ruangan kerja saya dulu udah kaya kamar kosan dengan penghuni bisa sampe 10 orang gonta-ganti. Gak cuma itu aja, disetiap meeting, selalu penuh tawa dan punya kebebasan buat ngomongin ide masing-masing.
Ada saatnya
segala rasa manis yang dirasakan kita harus berujung perpisahaan. People do come and go untuk meneruskan
petualangan baru mereka. Tapi anehnya, masih aja masih aja kita tetep kontek di
grup whatsapp dan ketemuan. Kaya kangen
mulu gitu kali ya… Dan rasa pahit ini kembali muncul lebih pekat, setelah
beberapa perubahan yang terjadi selama 2 tahun di Hitz Fm, perpisahaan saya dan
teman-teman Hitz Fm harus menjadi perpisahaan yang permanent (sebagai rekan kerja). Saya masih ingat di awal bulan
April, saya dan teman-teman sama-sama nangis meledak di studio siaran karena
harus menerima keputusan perpisahaan ini. Perasaan kami saat itu bener-bener
kecewa dan sedih karena harus berhenti untuk berjuang bersama.
Aneh rasanya,
dengan waktu yang singkat, baru dua tahun, tapi kami sudah seperti keluarga
kecil. Semakin aneh juga rasanya kalau ternyata harus terpaksa berpisah dan gak
ketemu tiap hari untuk sekedar curhat, bertukar canda, atau berbagi ide.
Sepanjang saya berkarir selama ini, baru kali ini ketemu team kerja yang sangat
solid dan saling support satu sama lain.
Banyak
orang-orang yang selama ini mengeluh tentang susahnya punya lingkungan kerja
dan rekan kerja yang ideal. Tapi, saya
bersyukur di tahun 2017 ini diberikan teman-teman kerja yang sangat
menyenangkan, saling support, dan mau berjuang bersama. Ya..memang terkadang
sebuah berkat datang bukan berbentuk sebuah materi, tapi berbentuk kebahagiaan
seperti keluarga baru di lingkungan pekerjaan. Sekali lagi, saya ingin
berterima kasih untuk hadirnya teman-teman kerja di 96.7 Hitz Fm yang mewarnai
hidup saya di tahun 2017. Love you all… J
Kalau kamu sendiri, apa bentuk berkat yang kamu syukuri di tahun 2017 ini?
0 comments: